ARTI PENTING PRAMUKA
Selama ini,
mungkin keanggotaan yang paling banyak di Indonesia yaitu pramuka. Ada suatu
kebanggaan tersendiri menjadi anggota pramuka, organisasi ekstrakulikuler
paling besar di Indonesia. Walaupun baru pertama kali ini diadakan JOTI di
Trenggalek, diharapkan para anggota pramuka di Trenggalek sudah mengenal
teknologi terbaru untuk berkominikasi dan memanfaatkannya. Jadi persebaran
pengetahuan tentang “dunia maya” lebih rata.
Mungkin banyak dari
kita belum banyak mengetahui manfaat dari pramuka itu sendiri. Manfaat dari
pramuka itu dalam arti sederhana dapat diartikan dengan kedisiplinan. Dengan
ucapan TriSatya Pramuka yang seperti ini:
“Demi kehormatanku aku berjanji akan
bersungguh sungguh:
1.
Menjalankan
kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
menjalankan Pancasila
2.
Menolong
sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
3.
Menepati Dasadharma”
mungkin kegiatan
kepramukaan dapat menjadi alat pendidikan yang tepat bila TriSatya Pramuka ini
dapat benar-benar dilaksanakan. Karena dalam pramuka ini telah ditetapkan
metode Bermain Sambil Belajar. Diharapkan juga setelah mengikuti kegiatan ini,
para anggotanya dapat memiliki ketrampilan hidup. Karena ketrampilan hidup ini
tidak diajarkan di “pelajaran sekolah”. Dan karena arus globalisasi yang
semakin capat, teknologi semakin dibutuhkan disegala aspek. Termasuk kehidupan
sehari hari dimasa depan. Jadi kita tidak terlepas dari teknologi dalam
kehidupan sehari-hari. Jadi seperti postingan saya sebelumnya bahwa alangkah
“asyiknya” jika kita lebih memanfaatkan alat-alat yang modern. Begitu mendengar
adanya jambore ini, saya langsung antusias mendengarnya. Karena dimasa depan,
kita akan dihadapkan oleh teknologi yang semakin maju dan juga kita dituntut
untuk mempelajarinya.
Tidak terlepas dai
arti Jambore yang berarti berkumpul, JOTI ini berarti sangat positif karena di
Internet kita bisa berkumpul dengan anggota Pramuka di seluruh dunia dengan
cara mengunjungi milis atau chatting. Khusus chatting, kita bisa menggunakan
fasilitas MiRC yang bisa di ambil gratis. Jadi ber-Jambore bisa lewat media
online juga selain dengan teman-teman dari 1 daerah. Dengan media ini juga kita
bisa mengenal bagaimana proses kepanduan negara lain jika kita mempunyai teman
dari negara lain.
PRANAN PRAMUKA MENINGKATKAN KWALITAS HIDUP
GENERASI MUDA
Generasi muda
adalah generasi penerus harapan bangsa dan nusa, di katakan demikian karena
generasi muda yang di harapkan kelak melanjutkan estapet pembangunan dalam
rangka mengisi cita-cita kemerdekaan Negara Indonesia yang kita cintai ini.
Untuk itu, mereka
di harapkan menjadi sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas, berbudi
pekerti luhur, kwalitas di maksud di sisni tidak terbatas pada bidang penguasaan
disiplin ilmu tertentu saja, tetapi begitu luas aspeknya.
Di samping menjadi
kaum inteektual, dapat pula beradaptasi dengan kehidupan masyarakat lingkungan
mengabdi kepada bangsa dan Negara sesuai dengan kemampuan yang di miliki.
Sedangkan
pengertian berbudi pekerti luhur yaitu memiliki peri laku beraturan menaati
aturan dan norma social yang berlaku.
Segala aspek
kehidupan yang di cempungi di barengi peradaban dan ajaran yang di anut, jadi
kwalitas hidup merupakan kebutuhan dasar bagi generasi muda karena hal ini
menjadi factor penentu baginya untuk mencapai tujuan hidup yang berarti.
Pemerintah
senantiasa berupaya meningkatkan sumber daya manusia Indonesia yang
berkwalitas, sasaran pembangunan ini di temukenali kenyataan lebih di
prioritaskan kepada kalangan generasi muda.
Di samping
pendidikan pormal, pemerintah juga melahirkan program-program dalam rangka
memotivasi generasi muda untuk hidup berkwalitas.
Sehingga kelak
dapat menjadi motor penggerak memajukan kehidupan masyarakatnya, di samping itu
mereka yang di harapkan dapat hidup hidup mandiri, penuh kreativitas,
berkemampuan beradaptasi dengan kemajuan aman dan menjadi menusia yang agamis.
Hal tersebut di
atas di jalankan pemerintah mendapat sambutan dari generasi muda, di samping
mengikuti pendidikan pormal, mereka juga memasuki organisasi yang menjadi wadah
berkreativitas sekaligus menimba pengetahuan yang bermanfaat, di terapkan dalam
kehidupan masa kini dan mendatang.
Sekian banyak
organisasi tersebut, salah satunya adalah pramuka, oragnisasi ini memberi
kontribusi pada pemerintah Indonesia untuk melahirkan gebnerasi muda
sebagaimana telah di paparkan di atas.
Oraganisasi
pramuka dan aktivitasnya cukup berkembang artinya organisasi ini tetap
berttahan dan menjalankan program kerjanya sesuai dengan mekanisme dan system
yang di berlakukan.
Akan tetapi
perkembangan organisasi pada lingkup interen karena menghimpun anggota dari
kelompok organisasi tertentu saja, terutama kalangan berpendidikan.
Terlepas dari
ketentuan peraturan yang ada tidak ada salahnya di rekrut generasi muda lainya
untuk jadi anggota, sebab cukup banyak generasi muda di luar lembaga pendidikan
formal yang potensial untuk di bina.
Manfaat dari hal
ini cukup banyak, di antaranya sebagai [pendekatan terhadap
organisasikepemudaan.
Aktivitas pramuka
terkesan hidup dan berkembang di perkotaan, sedangkan di pedesaan kalaupun ada
terlaksana tetapi tidak semarak seperti halnya di perkotaan.
Untuk itu,
aktivitas kepramukaan di pedesaan harus seimbang seperti yang di lakukan di
perkotaan, hal ini penting artinya agar tujuan pembinaan generasi muda oleh
organisasi pramuka berlangsung merata dan benar-benar di rasakan generasi muda
di pedesaan.
Generasi muda ini
perlu mendapat perhatian, karena mereka adalah asset SDM daerah dan nasional
yang memiliki potensi .
Konsep-konsep
dasar ajaran yang termaktub dalam kepramukaan yang meliputi dasa darma dan
trisatya pramuka yang bermuatan nilai-nilai yang dapat membentuk kepribadian
generasi muda pedesaan berkembang baik.
Di tinjau dari
segi mentalitas maupun kreativitas terhadap hal-hal yang bersentuhan dengan
kepentingan hidupnya.
Organisasi pramuka
sudah barang tentu melakukan pendekatan terhadap masyarakat lingkungannya,
tetapi ha ini di harapkan lebih di tingkatkan frekwinsinya dan di jadikan program
kerja yang nyata, sehingga organisasi ini melembaga dan benar-benar di rasakan
keberadaannya oleh masyarakat.
Masyarakat
merupakan wadah bagi organisasi pramuka mengimplemntasikan kegiatan yang
berdampak positip buat keberadaan organisasi sendiri dan kehidupan
masyarakat.
Hal ini penting
artinya agar pembinaan yang lakukan organisasi pramuka lebih luas
cakupannya.
Hubungan yang di
lakukan organisasi pramuka terbatas pada instansi pemerintah tertentu saja,
terutama yang menaunginya.
Seharusnya hal ini
di lakukan berdasarkan paradigma baru dengan cara melahirkan terobosa yang
terkait dengan aktivitas yang di jalankan, artinya organisasi pramuka sudah
selayaknya menjalin hubungan dengan berbagai instansi pemerintah yang lainnya
yg dapat memberikan kontribusi sebagaimana yang di harapkan.
Hubungan juga
dapat di lakukan ormas, demikian banyaknya jumlah hal ini penting di laksanakan
karena banyaknya azas manfaat yang akan di peroleh dalam rangka merealisasikan
aktivitas pramuka di tengah kehidupan masyarakat.
Pramuka dapat di
harapkan melahirkan program kerja baru yang di laksanakan diluar rutinitas
sebagaimana yang telah di tradisikan selama ini.
Ini bukan saja
bertujuan untuk melembagakan organisasi dengan berbagai pihak terkait, lebih
dari itu agar ajaran yang di sosialisasikan kepada anggota dapat di pahami
maknanya sehingga benar-benar mereka jadikan acuan berprilaku.
Segala macam
ajaran yang tercermin melaui dasa darma dan trisatya di kupas secara mendalam
oleh pihak yang berkompeten melalui kegiatan diskusi, dalam kegiatan ini banyak
pembicara yang di libatkan antara lain pemerintah Polri dan TNI, lembaga adapt,
kandepaq, dan dinas instansi vertical lainnya.
Nara sumber Polri
Dan TNI berbicara tentang persatuan, abdi Negara dan disiplin.
Lembaga adapt mengurai
adapt bermusawarah dan hidup dilingkungan keluarga serta bermasyarakat,
sedangkan Depaq mengurai soal arti penting mengutamakan nilai agama sebagai
pedoman hidup, dan setiap instansi memiliki momen yang mantap terhadap kegiatan
pramuka.
Oragnisasi pramuka
patut sekali mengikuti kegiatan masyarakat yang sesuai dan ada relevansinya,
dengan kepramukaan kegiatan di maksud di bidang keagamaan , olahraga, kesenian,
goro, dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang arti penting
memelihara persatuan dan kesatuan.
Hidup
bermasyarakat dan lain sebagainya, untuk melakukan hal tersebut sudah barang
tentu perlu melakukan pendekatan dengan pihak terkait, apa bila hal tersebut
terealisasi keberadaan organisasi pramuka dapat di temukenali oleh masyarakat
sehingga akan memberi dukungan mensukseskan program kerja organisasi ini.
Oraganisasi
pramuka di pandang perlu sekali mendirikan cabang di pedesaan, hal ini
terealisasi karena pembinaan di lakukan minimal 2 kali dala 1 bulan dan
kemudian di lakukan kegiatan bersama antara organisasi induk dengan cabang 1
kali dalam 1 bulan.
Denagan cara ini
anggota dapat mengenal satu dengan yang lainnya dan hal ini merupakan strategi
yang efektif membina kesatuan dan persatuan antara generasi muda perkotaan dan
pedesaan.
Pada dasarnya
banyak hal yang positf akan terwujud bila hal tersebut di atas dilaksanakan,
organisasi pramuka mempunyai struktur mulai dari tingkat atas hingga bawah,
penggerak edi kabupaten dan kota harus merealisasikan secara nyata fungsi dan
tugasnya.
Kwaran merupakan
motor penggerak program kerja pramuka yang lebih luas cakupannya terutama
melakukan pengembangan di pedesaan dan melembagakan pramuka terhadap
masyarakat, untuk itu kwaran di berdayakan dengan memaksimalkan agar dapat
memajukan organisasi pramuka baik secara interen maupun sebaliknya.
Kreativitas
pramuka bersifat mendunia dan di akui kontribusinya meningkatkan kwalitas hidup
generasi muda baik di bidang etos kerja maupun mentalitas yang terarah pada
pembentukan prilaku berbudi pekerti luhur, patut sekali hal ini di terapkan
pada generasi muda tanpa ada batasan pada kelompok dan territorial tertentu.
Di seluruh wilayah
operasional yang di bukukan secara administrative , induk organisasi pramuka
harus melakukan pembinaan generasi muda secara terpadu baik langsung maupun
tidak langsung.
Paradigma lama
harus di kembangkan dengan cara penerapan pola-pola baru agar organisasi
pramuka melembaga dalam kehidupan masyarakat, melalui hal ini banyak peluang
dapat di manfaatkan sehingga keberadaan pramuka mempunyai arti bagi masyarakat.
Untuk mencapai
tujuan ini, pramuka di tuntut membuka diri mengikuti aktivitas masyarakat
sekaligus menjalankan visi dan misi melakukan pembinaan .
Hal lain yang
penting adalah mendapat perhatian serta pramuka di pedesaan tumbuh dan
berkembang agar pembinaan yang di lakukan terhadap generasi muda merata.
Tanggungjawab
moral ini harus di wujud nyatakandalam rangka membangun generasi muda di
pedesaan , kelompok kerja yang terkait di fungsikan sebagaimana mestinya.
Pramuka Itu Mengajarkan
Disiplin
|
GERAKAN Pramuka
menjadi wadah bagi generasi muda untuk pendidikan kharakter. Pendidikan yang
berbasis di luar sekolah memiliki tugas dan tanggung jawab membina generasi
muda. Bagaimana generasi pelanjut masa depan bangsa itu memiliki nasionalisme,
cinta tanah air sekaligsu berjuang untuk mewujudkan kesejahteraan.
Bertepatan dengan Hari Pramuka ke 44 pada 14
Agustus 2005 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hadir memberikan amanat.
Presiden menegaskan di era globalisasi dan kemajuan teknologi seperti
sekarang ini, Pramuka tetap mempunyai arti penting sehingga harus terus
dilaksanakan untuk membangun rasa cinta Tanah Air di kalangan remaja.
“Dalam diri setiap anggota Pramuka, terdapat
mental kepribadian yang sangat baik dan semangat yang kuat untuk membangun
negara. Lembaga ini sangat penting karena ditengah-tengah arus globalisasi
dan arus perubahan, Pramuka diharapkan ikut melestarikan jati diri bangsa,”
katanya.
Di sana terdapat cinta alam dan lingkungan,
selain tetap mendidik generasi muda untuk disiplin dalam berbagai bidang
kehidupan. Solidaritas di antara sesama juga menjadi salah satu bidang
garapan Gerakan Pramuka.
Sesuai dengan Dasa Darma yang melekat dalam jiwa
setiap anggota Gerakan Pramuka, menolong sesama manusia menjadi bagian dari semangat
luhur pramuka. Kepedulian ketika sesama warga bangsa menghadapi musibah
pramuka turun langsung membantu, apakah atas nama pribadi maupun kelembagaan
mereka siap berjuang tanpa pamrih.
Dalam konteks keindonesiaan, Gerakan Pramuka
memiliki tugas dan fungsi mendukung kemerdekaan. Oleh karena itu para pejuang
yang sekaligus pramuka memiliki andil tidak sedikit bagi kemerdekaan
bangsanya. Mereka bahu membahu mewujudkan kemerdekaan dari cengkeraman
penjajah, mengisi kemerdekaan yang dicapai dan mencerdaskan seluruh warga
bangsa.
Kepala Negara juga mengadakan wawancara jarak
jauh dengan beberapa anggota Gerakan Pramuka yang sedang melangsungkan
peringatan HUT ke-44 Pramuka di lapangan Mesjid Raya Banda Aceh, Nanggroe
Aceh Darussalam (NAD).
HUT ke-44 Pramuka digelar serentak di seluruh Tanah Air dan untuk tingkat
nasional dipusatkan di Lapangan Gajah Mada Cibubur dengan pembina upacara
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Kwarnas Gerakan Pramuka bersama Kwartir Daerah
NAD menggelar Kemah Bakti Pramuka atau Community Developmen Camp (Comdeca)
dengan tema “Bangun Aceh Kembali” pada 14 Agustus sampai 14 September dengan
kegiatan yang dipusatkan di Desa Neuheun, Aceh Besar.
Kemah Bakti Pramuka 2005 yang dipusatkan di Desa
Neuheun, Aceh Besar, itu diikuti pula oleh peserta asing, antara lain dari
Jepang, Malaysia, Brunei Darussalam, Australia, Prancis, Belanda, Singapura,
Taiwan dan Arab Saudi.
Kemah Bakti Pramuka 2005 itu akan diisi dengan
kegiatan penghijauan sepanjang tujuh kilometer antara Krueng Raya hingga
pelabuhan Malahayati, pembuatan arena bermain (play ground), rehabilitasi
tambak ikan, rehabilitasi pelelangan ikan, dan membangun sembilan
perpustakaan.
Dalam upacara yang Cibubur yang juga diikuti
para menteri anggota Kabinet Indonesia Bersatu itu, Presiden juga menyematkan
tanda penghargaan berupa Lencana Darma Bakti, Lencana Melati dan Wiratama
kepada tokoh masyarakat yang dinilai telah berjasa dalam memajukan gerakan
Pramuka.
Di antara tokoh yang menerima penghargaan
tersebut adalah Gubernur Sumsel Syahrial Oesman, Gubernur Maluku Karel Albert
Ralahalu, Gubernur Sulut Sinyo Sarundayang, Wakil Gubernur DKI Jakarta Fauzi
Bowo dan Wakil Ketua Kwarnas Parni Hadi.
Disiplin tinggi
Pelajar Madrasah Aliyah Al Imarah Cikarang yang
antara lain Luthfatussa’diyah, Iip Nurhasanah, Nuraeni, Arnika, Nuryanti,
Susi Susanti, Dian Ferikha, Sholthon Aqidin, Maulana dan Kholis mengungkapkan
pendapatnya tentang pramuka. Umumnya mereka memahami keberadaan Gerakan
Pramuka meski pemahaman itu tidak lengkap dan terkesan sepotong-potong.
“Pramuka itu salah satu kegiatan yang
mengajarkan kita untuk lebih memahami tentang alam dan sebagai pengamalan
kita sebagai patriotisme, suka membantu dan suka rela dalam segala bidang,”
kata Kholis sambil menambahkan, menjadi anggota Gerakan Pramuka agar mampu
menjaga keseimbangan dengan alam.
Iip Nurhasanah mengungkapkan kedisiplinan
menjadi bagian dari pramuka. Mengikuti kegiatan kepramukaan menjadikan
seorang pelajar mampu menempatkan diri secara tepat. Disiplin dalam bersikap
sekaligus lebih mengetahui berbagai hal, banyak pengalaman dan tafakur alam.
Pendidikan sambil bersenang-senang menjadi
konsep dasar Gerakan Pramuka untuk itu mengikuti kegiatan kepramukaan akan
mendapatkan banyak kesenangan. Selain memiliki banyak teman juga bersama-sama
dalam kesenangan, bercerita dalam suka dan duka. Di sana akan terbangun
kebersamaan, kesetiakawanan dan rasa saling memiliki.
“Pramuka sangat menyenangkan, dalam pramuka kita
dapat membuat permainan yang bermanfaat. Kita dapat bertukar pikiran dengan
orang lain, pramuka melatih kita disiplin, menghormati sesama dan
berinteraksi dengan dunia luar dan alam bebas,” kata Susi Susanti.
“Pramuka melatih diri untuk mewujudkan
kepribadian yang disiplin dan segala hal yang tercantum dalam Dasadarma dan
Trisatya Pramuka,” kata Maulana sambil menambahkan, pramuka memiliki rasa
cinta tanah air yang lebih tebal. Semangat patriotisme yang akan melahirkan
praja yang memiliki sifat rela berkorban.
Latihan disiplin menurut Arnika menjadi bagian
dari setiap proses kegiatan kepramukaan. Bukan saja secara fisik melainkan
mental spiritual yang sangat bermanfaat bagi generasi muda bangsa Indonesia.
“Proses pembelajaran yang dirancang agar mudah
memasuki jiwa anak-anak menjadi salah satu alasan mengapa pramuka diminati
pelajar,” katanya. Dalam kepramukaan pemuda mendapat pendidikan tidak
langsung dalam bidang disiplin sehingga akan tampil sebagai pemuda yang
tegas, berani, pantang menyerah dan kuat jiwa serta raganya. (djo)
|
|
Mengapa Pejabat Harus Jadi Pramuka?
“PRAMUKA siapa
yang punya, pramuka siapa yang punya, pramuka siapa yang
punya, yang punya kita semua.” Nyanyian tersebut sering menggema di telinga
masyarakat, bukan hanya anggota pramuka, melainkan juga semua “orang” yang
berada di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Jika dicermati, kata kita pada lagu di atas seakan-akan memberikan
pemahaman, pramuka adalah milik seluruh warga negara Indonesia tanpa
kecuali. Dalam konteks yang aplikatif, pemakaian kata kita juga mengandung
muatan “pemaksaan” kepada setiap orang, mau tidak mau, suka tidak suka,
harus mengakui pramuka memang milik semua.
Benarkah demikian? Bukankah hal tersebut hanya lagu? Sejauh manakah
pemaksaan tersebut mengkristal dalam gerakan pramuka? Setidaknya, pertanyaan
tersebut patut untuk disikapi secara kritis karena fenomena yang berkembang
di lapangan, pramuka bukan milik kita semua, melainkan hanya milik kami.
Dalam konteks pemahaman tentang pemaksaan yang menggejala di tubuh gerakan
pramuka, saya memahami hal itu sebagai sesuatu yang membelenggu gerakan
pramuka sehingga membuat satu-satunya organisasi yang berhak
menyelenggarakan pendidikan kepanduan tersebut, hanya menjadi robot.
Secara sederhana pemaksaan yang mudah dilihat adalah jabatan majelis
pembimbing. Seorang camat wajib menjadi ketua majelis pembimbing ranting,
bupati/wali kota wajib menjadi ketua majelis pembimbing cabang, gubernur
wajib menjadi ketua majelis pembimbing daerah, dan presiden wajib menjadi
ketua majelis pembimbing nasional, terlepas suka atau tidak suka, mau atau
tidak mau, mampu atau tidak mampu, serta mencintai dunia pramuka.
Cari Dukungan
Pemaksaan pejabat teras di suatu wilayah secara otomatis untuk menjadi ketua
majelis pembimbing gerakan pramuka sebenarnya merupakan upaya pramuka
mendapat dukungan dari berbagai pihak dan menjadikan pramuka sebagai
superhero di antara organisasi lain.
Kemudahan dalam birokrasi dan kucuran dana, itulah sebenarnya yang merupakan
muara dari pemaksaan para pejabat tersebut. Bukan hanya itu, gerakan pramuka
juga melebarkan sayap ke berbagai dimensi kehidupan. Mereka yang senang di
bidang kedirgantaraan dibina di saka dirgantara, pariwisata dibina saka
panduwisata, kepolisian dibina saka bayangkara, kehutanan dibina saka
wanabakti, pertanian dibina saka taruna bumi, dan saka-saka lain.
Dalam dunia pendidikan pun, sekolah diwajibkan memiliki gugus depan, baik
itu SD, SLTP, SMU/SMK, maupun perguruan tinggi. Bahkan di desa, gerakan
pramuka menyediakan tempat pembinaan di gugus depan teritorial walau banyak
kepala desa/kelurahan tak paham hal tersebut.
Orang-orang yang lanjut usia pun diberi wadah khusus dalam pembinaannya
dalam pandu wreda dan hiprada.
Kekuatan yang merata secara kuantitatif itulah yang menjadikan pramuka
selalu berbangga diri. Apalagi kenyataan di lapangan, tidak ada satu
organisasi pun yang mampu mengungguli pramuka dalam hal keanggotaan,
keterlibatan pejabat pemerintah, dan dukungan dana.
Kepemimpinan Kekuasaan
Dalam konteks pemahaman tentang organisasi, D Hampton dalam Cribbin (1990)
mengatakan, paling tidak ada enam jenis organisasi, yakni (1) kebapakan yang
menempatkan pemimpin sebagai pembantu, pengayom, dan manipulator halus, (2)
birokratis yang mensyaratkan pemimpin sebagai pemelihara, (3) autokratis,
merupakan potret pemimpin yang mau berkuasa, (4) berwenang berhubungan
dengan pemimpin sebagai direktur eksekutif, (5) konsultatif, mencirikan
pemimpin dalam organisasi sebagai katalisator, pendukung, suka mempermudah,
dan (6) inovatif menempatkan pemimpin sebagai penggiat dan integrator.
Jika ditelaah lebih mendalam, gerakan pramuka merupakan perpaduan jenis
organisasi kebapakan dan konsultatif. Hal tersebut diindikasikan dari
keberadaan gerakan pramuka dewasa ini, yang lebih memercayakan suatu
kepemimpinan berdasarkan kekuasaan, karisma, kepercayaan, dan keteladanan.
Bukan berdasarkan keahlian dan persetujuan rasional layaknya jenis
organisasi yang inovatif.
Menurut pendapat saya, sudah saatnya gerakan pramuka berparadigma baru
dengan mengelola organisasi secara inovatif dengan mementingkan kualitas,
partisipasi, tekad bersama, dan mengoptimalkan peran gugus depan di setiap
tingkatan pramuka.
Hal ini karena stakeholder gerakan pramuka adalah orang-orang yang memahami
secara komprehensif terhadap tata nilai yang berlaku di dalamnya, bukan
mereka yang dipaksa untuk memahami tata nilai tersebut dalam rentang waktu
yang relatif pendek dan mendadak.
Paradigma baru gerakan pramuka dengan format inovatif tentu memerlukan
pemahaman yang rasional, bukan emosional. Hal tersebut dilandasi
perkembangan gerakan pramuka yang ke depan, yang harus mandiri dan terbebas
dari belenggu ikatan kekuasaan. Format baru yang inovatif tersebut berakar
dari pentingnya kreativitas gerakan pramuka dalam merumuskan segala bentuk
kegiatan.
Arti penting kreativitas dalam pembinaan pramuka juga didasari atas
keminiman keterampilan pembina dalam menumbuhkembangkan kemampuan anggota
gerakan pramuka.
Sering kita lihat, ketika seorang pembina pramuka berada di tengah-tengah
peserta didiknya dan hendak menyanyi bersama sebagai pembuka pertemuan,
sudah pasti lagu yang muncul adalah “di sini senang, di sana senang, di
mana-mana hatiku senang”. Mengapa harus itu? Tidakkah ada lagu lain?
Kreativitas
Pramuka dengan paradigma baru yang menekankan kreativitas merupakan wujud
penerapan nilai-nilai dasar gerakan pramuka. Paling tidak ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan jika gerakan pramuka ingin memberikan kontribusi
nyata terhadap kelangsungan pembangunan.
Pertama, keberanian untuk mandiri dan terlepas dari ikatan kekuasaan.
Walaupun terasa berat, hal tersebut merupakan upaya awal dalam menumbuhkan
kreativitas gerakan pramuka sehingga pramuka tidak dicap sebagai organisasi
milik pemerintah. Konsekuensi logisnya adalah tidak perlu mewajibkan pejabat
pemerintah menjadi ketua majelis pembimbing.
Kedua, memperkuat keberadaan gugus depan yang merupakan inti segala bentuk
pembinaan pramuka dengan memberikan kebebasan dan kreativitas dalam merumusk
an kegiatan yang bermanfaat bagi pramuka.
Ketiga, membekali pembina pramuka dengan kegiatan yang kreatif, inovatif,
dan menyenangkan sehingga tidak terpaku pada pola-pola kebiasaan lama.
Berbagai variasi teknik pembinaan, nyanyian, dan tepuk yang merupakan inti
pembinaan pramuka perlu dikembangkan dan ditingkatkan secara berkala dengan
pertemuan pembina (karang pamitran).
Keempat, mengaktifkan peran serta masyarakat sebagai salah bentuk
membudayakan pramuka dengan serangkaian kegiatan bakti sehingga pramuka
memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan kehidupan masyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
Empat hal di atas dapat dijadikan pijakan dalam paradigma baru gerakan
pramuka sehingga dapat meningkatkan eksistensi gerakan pramuka menuju
kemandirian dan kreativitas. Saptakarsa Utama Gerakan Pramuka memang pernah
dirumuskan pada tahun 2000 sebagai wujud paradigma baru dalam pembinaan
pramuka. Namun, pada tahap implementasi paradigma tersebut tidak berhasil
mencapai sasaran yang ditetapkan.