Kamis, 31 Desember 2015

Manfaat Mengikuti Kegiatan Kepramukaan | Pentingnya Pramuka



Gerakan Pramuka sebagai Organisasi Pendidikan nonformal merupakan organisasi yang terkonsep dengan baik, memberikan manfaat menyeluruh dan vital sesuai dengan fungsi dari kepramukaan yang bermanfaat secara langsung dan tak langsung kepada peserta didik, anggota dewasa pramuka dan bagi negara. Tidak usah lagi diragukan peran pramuka saat ini benar benar menjadi kebutuhan bagi Negara. 
Manfaat ikut bergabung bersama pramuka, dan manfaat manfaat lain yang di dapatkan dengan bergabung bersama pramuka juga tidak kalah pentingnya, sebab pramuka mencapai aspek yang cukup lengkap mulai dari pendidikan formal sekolah hingga pendidikan nonformal luar sekolah yang sangat tidak terbatas dari segi manfaat. Setiap Pramuka mengenal lebih banyak, mendapat lebih banyak ilmu teoritis dan empiris yang sangat penting sebagai salah satu pusat perubahan dan stok kepemimpinan di masa depan. 
Beberapa deskripsi berikut menggambarkan bagaimana pentingya mengikuti kegiatan kepramukaan dan bergabung bersama 
  • Kepramukaan mencakup materi di sekolah, di pramuka juga belajar tentang pendidikan keagamaan, pendidikan teknologi, pendidikan jasmani dan kesehatan, pendidikan tentang alam, sosial dan lain sebagainya. Bahkan secara langsung dipraktekan oleh setiap anggota pramuka sesuai dengan tingkatan dari pramuka itu sendiri.
  • Melalui kepramukaan, kegiatan eksplorasi bakat lebih terasa. pramuka menghargai setiap bakat dan kreatitas untuk dikembangkan, dan pramuka adalah wadah yang selalu siap sedia memberikan upgrading pada bidang kreativitas pada berbagai event di pramuka seperti pelatihan broadcasting, photography, internet, dan berbagai kerajinan tangan lainya.
  • Pramuka diajak menjadi penemu karya, berfikir untuk menjadikan bahan yang kurang bermanfaat menjadi lebih bermanfaat. Setiap pramuka diajak berfikir inovatif menciptakan teknologi tepat guna pada tingkatan khusus
  • Rasa kekeluargaan lebih terasa dan sangat kokoh terbangun di Pramuka, hangatnya salam pramuka yang bergema di bumi perkemahan pramuka menjadi salah satu simbol bahwa pramuka dengan mudahnya menyatu dengan mentoleransi perbedaan agama, suku dan kebudayaan yang ada.
  • Gerakan Pramuka adalah organisasi nasionalisme, mengenal dan bergabung dengan pramuka berarti berkesempatan berkenalan dengan Indonesia melalui event nasional pada berbagai tingkatan, Hanya pramuka yang berprestasi yang mendapatkan kesempatatan.
  • Pramuka sudah terbiasa dengan kebiasaan baik, mulai dari tradisi musyawarah untuk menemukan solusi hingga tertempa menghadapi berbagai problema yang sulit untuk dipecahkan. Pramuka yang baik sudah tidak diragukan lagi menjadi calon pemimpin.
  • Pramuka memiliki cara beradaptasi yang baik dengan berbagai komponen dan golongan masyarakat. Dengan pendidikan yang ada, pramuka akan menjadi orang-orang yang disenangi di mana saja, bahkan menjadi orang dengan kehadiran yang ditunggu untuk perubahan.
  • Kegiatan pramuka secara umum adalah kegiatan pesta untuk kebersamaan, kegiatan bakti untuk pengabdian, kegiatan kompetisi untuk mengasah kemampuan, kegiatan pelatihan untuk meningkatkan taraf pemahaman, kegiatan cross culture understanding untuk melatih nilai nasionalisme keberagaman, dan kegiatan wisata untuk merasakan indahnya alam dan memberi kesadaran menjaga alam sekitar.
Demikian beberapa hal yang menjadi manfaat mengikuti kegiatan kepramukaan, semoga bermanfaat. Jangan segan bergabung bersama pramuka, scout today leader tomorrow. 

Senin, 28 Desember 2015

Arti Penting Pramuka bagi Bangsa dan Negara








ARTI  PENTING PRAMUKA
Selama ini, mungkin keanggotaan yang paling banyak di Indonesia yaitu pramuka. Ada suatu kebanggaan tersendiri menjadi anggota pramuka, organisasi ekstrakulikuler paling besar di Indonesia. Walaupun baru pertama kali ini diadakan JOTI di Trenggalek, diharapkan para anggota pramuka di Trenggalek sudah mengenal teknologi terbaru untuk berkominikasi dan memanfaatkannya. Jadi persebaran pengetahuan tentang “dunia maya” lebih rata.
Mungkin banyak dari kita belum banyak mengetahui manfaat dari pramuka itu sendiri. Manfaat dari pramuka itu dalam arti sederhana dapat diartikan dengan kedisiplinan. Dengan ucapan TriSatya Pramuka yang seperti ini:
“Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh sungguh:
1.                  Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjalankan Pancasila
2.                  Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
3.                  Menepati Dasadharma”
mungkin kegiatan kepramukaan dapat menjadi alat pendidikan yang tepat bila TriSatya Pramuka ini dapat benar-benar dilaksanakan. Karena dalam pramuka ini telah ditetapkan metode Bermain Sambil Belajar. Diharapkan juga setelah mengikuti kegiatan ini, para anggotanya dapat memiliki ketrampilan hidup. Karena ketrampilan hidup ini tidak diajarkan di “pelajaran sekolah”. Dan karena arus globalisasi yang semakin capat, teknologi semakin dibutuhkan disegala aspek. Termasuk kehidupan sehari hari dimasa depan. Jadi kita tidak terlepas dari teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Jadi seperti postingan saya sebelumnya bahwa alangkah “asyiknya” jika kita lebih memanfaatkan alat-alat yang modern. Begitu mendengar adanya jambore ini, saya langsung antusias mendengarnya. Karena dimasa depan, kita akan dihadapkan oleh teknologi yang semakin maju dan juga kita dituntut untuk mempelajarinya.
Tidak terlepas dai arti Jambore yang berarti berkumpul, JOTI ini berarti sangat positif karena di Internet kita bisa berkumpul dengan anggota Pramuka di seluruh dunia dengan cara mengunjungi milis atau chatting. Khusus chatting, kita bisa menggunakan fasilitas MiRC yang bisa di ambil gratis. Jadi ber-Jambore bisa lewat media online juga selain dengan teman-teman dari 1 daerah. Dengan media ini juga kita bisa mengenal bagaimana proses kepanduan negara lain jika kita mempunyai teman dari negara lain.
PRANAN PRAMUKA MENINGKATKAN KWALITAS HIDUP GENERASI MUDA
Generasi muda adalah generasi penerus harapan bangsa dan nusa, di katakan demikian karena generasi muda yang di harapkan kelak melanjutkan estapet pembangunan dalam rangka mengisi cita-cita kemerdekaan Negara Indonesia yang kita cintai ini.
Untuk itu, mereka di harapkan menjadi sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas, berbudi pekerti luhur, kwalitas di maksud di sisni tidak terbatas pada bidang penguasaan disiplin ilmu tertentu saja, tetapi begitu luas aspeknya.
Di samping menjadi kaum inteektual, dapat pula beradaptasi dengan kehidupan masyarakat lingkungan mengabdi kepada bangsa dan Negara sesuai dengan kemampuan yang di miliki.
Sedangkan pengertian berbudi pekerti luhur yaitu memiliki peri laku beraturan menaati aturan dan norma social yang berlaku.
Segala aspek kehidupan yang di cempungi di barengi peradaban dan ajaran yang di anut, jadi kwalitas hidup merupakan kebutuhan dasar bagi generasi muda karena hal ini menjadi factor penentu baginya untuk mencapai tujuan hidup yang berarti.
Pemerintah senantiasa berupaya meningkatkan sumber daya manusia Indonesia yang berkwalitas, sasaran pembangunan ini di temukenali kenyataan lebih di prioritaskan kepada kalangan generasi muda.
Di samping pendidikan pormal, pemerintah juga melahirkan program-program dalam rangka memotivasi generasi muda untuk hidup berkwalitas.
Sehingga kelak dapat menjadi motor penggerak memajukan kehidupan masyarakatnya, di samping itu mereka yang di harapkan dapat hidup hidup mandiri, penuh kreativitas, berkemampuan beradaptasi dengan kemajuan aman dan menjadi menusia yang agamis.
Hal tersebut di atas di jalankan pemerintah mendapat sambutan dari generasi muda, di samping mengikuti pendidikan pormal, mereka juga memasuki organisasi yang menjadi wadah berkreativitas sekaligus menimba pengetahuan yang bermanfaat, di terapkan dalam kehidupan masa kini dan mendatang.
Sekian banyak organisasi tersebut, salah satunya adalah pramuka, oragnisasi ini memberi kontribusi pada pemerintah Indonesia untuk melahirkan gebnerasi muda sebagaimana telah di paparkan di atas.
Oraganisasi pramuka dan aktivitasnya cukup berkembang artinya organisasi ini tetap berttahan dan menjalankan program kerjanya sesuai dengan mekanisme dan system yang di berlakukan.
Akan tetapi perkembangan organisasi pada lingkup interen karena menghimpun anggota dari kelompok organisasi tertentu saja, terutama kalangan berpendidikan.

Terlepas dari ketentuan peraturan yang ada tidak ada salahnya di rekrut generasi muda lainya untuk jadi anggota, sebab cukup banyak generasi muda di luar lembaga pendidikan formal yang potensial untuk di bina.
Manfaat dari hal ini cukup banyak, di antaranya sebagai [pendekatan terhadap organisasikepemudaan.
Aktivitas pramuka terkesan hidup dan berkembang di perkotaan, sedangkan di pedesaan kalaupun ada terlaksana tetapi tidak semarak seperti halnya di perkotaan.
Untuk itu, aktivitas kepramukaan di pedesaan harus seimbang seperti yang di lakukan di perkotaan, hal ini penting artinya agar tujuan pembinaan generasi muda oleh organisasi pramuka berlangsung merata dan benar-benar di rasakan generasi muda di pedesaan.
Generasi muda ini perlu mendapat perhatian, karena mereka adalah asset SDM daerah dan nasional yang memiliki potensi .
Konsep-konsep dasar ajaran yang termaktub dalam kepramukaan yang meliputi dasa darma dan trisatya pramuka yang bermuatan nilai-nilai yang dapat membentuk kepribadian generasi muda pedesaan berkembang baik.
Di tinjau dari segi mentalitas maupun kreativitas terhadap hal-hal yang bersentuhan dengan kepentingan hidupnya.
Organisasi pramuka sudah barang tentu melakukan pendekatan terhadap masyarakat lingkungannya, tetapi ha ini di harapkan lebih di tingkatkan frekwinsinya dan di jadikan program kerja yang nyata, sehingga organisasi ini melembaga dan benar-benar di rasakan keberadaannya oleh masyarakat.
Masyarakat merupakan wadah bagi organisasi pramuka mengimplemntasikan kegiatan yang berdampak positip buat keberadaan organisasi sendiri dan kehidupan  masyarakat.
Hal ini penting artinya agar pembinaan  yang lakukan organisasi pramuka lebih luas cakupannya.
Hubungan yang di lakukan organisasi pramuka terbatas pada instansi pemerintah tertentu saja, terutama yang menaunginya.
Seharusnya hal ini di lakukan berdasarkan paradigma baru dengan cara melahirkan terobosa yang terkait dengan aktivitas yang di jalankan, artinya organisasi pramuka sudah selayaknya menjalin hubungan dengan berbagai instansi pemerintah yang lainnya yg dapat memberikan kontribusi sebagaimana yang di harapkan.
Hubungan juga dapat di lakukan ormas, demikian banyaknya jumlah hal ini penting di laksanakan karena banyaknya azas manfaat yang akan di peroleh dalam rangka merealisasikan aktivitas pramuka di tengah kehidupan masyarakat.
Pramuka dapat di harapkan melahirkan program kerja baru yang di laksanakan diluar rutinitas sebagaimana yang telah di tradisikan selama ini.
Ini bukan saja bertujuan untuk melembagakan organisasi dengan berbagai pihak terkait, lebih dari itu agar ajaran yang di sosialisasikan kepada anggota dapat di pahami maknanya sehingga benar-benar mereka jadikan acuan berprilaku.
Segala macam ajaran yang tercermin melaui dasa darma dan trisatya di kupas secara mendalam oleh pihak yang berkompeten melalui kegiatan diskusi, dalam kegiatan ini banyak pembicara yang di libatkan antara lain pemerintah Polri dan TNI, lembaga adapt, kandepaq, dan dinas instansi vertical lainnya.
Nara sumber Polri Dan TNI berbicara tentang persatuan, abdi Negara dan disiplin.
Lembaga adapt mengurai adapt bermusawarah dan hidup dilingkungan keluarga serta bermasyarakat, sedangkan Depaq mengurai soal arti penting mengutamakan nilai agama sebagai pedoman hidup, dan setiap instansi memiliki momen yang mantap terhadap kegiatan pramuka.
Oragnisasi pramuka patut sekali mengikuti kegiatan masyarakat yang sesuai dan ada relevansinya, dengan kepramukaan kegiatan di maksud di bidang keagamaan , olahraga, kesenian, goro, dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang arti penting memelihara persatuan dan kesatuan.
Hidup bermasyarakat dan lain sebagainya, untuk melakukan hal tersebut sudah barang tentu perlu melakukan pendekatan dengan pihak terkait, apa bila hal tersebut terealisasi keberadaan organisasi pramuka dapat di temukenali oleh masyarakat sehingga akan memberi dukungan mensukseskan program kerja organisasi ini.
Oraganisasi pramuka di pandang perlu sekali mendirikan cabang di pedesaan, hal ini terealisasi karena pembinaan di lakukan minimal 2 kali dala 1 bulan dan kemudian di lakukan kegiatan bersama antara organisasi induk dengan cabang 1 kali dalam 1 bulan.
Denagan cara ini anggota dapat mengenal satu dengan yang lainnya dan hal ini merupakan strategi yang efektif membina kesatuan dan persatuan antara generasi muda perkotaan dan pedesaan.
Pada dasarnya banyak hal yang positf akan terwujud bila hal tersebut di atas dilaksanakan, organisasi pramuka mempunyai struktur mulai dari tingkat atas hingga bawah, penggerak edi kabupaten dan kota harus merealisasikan secara nyata fungsi dan tugasnya.
Kwaran merupakan motor penggerak program kerja pramuka yang lebih luas cakupannya terutama melakukan pengembangan di pedesaan dan melembagakan pramuka terhadap masyarakat, untuk itu kwaran di berdayakan dengan memaksimalkan agar dapat memajukan organisasi pramuka baik secara interen maupun sebaliknya.
Kreativitas pramuka bersifat mendunia dan di akui kontribusinya meningkatkan kwalitas hidup generasi muda baik di bidang etos kerja maupun mentalitas yang terarah pada pembentukan prilaku berbudi pekerti luhur, patut sekali hal ini di terapkan pada generasi muda tanpa ada batasan pada kelompok dan territorial tertentu.
Di seluruh wilayah operasional yang di bukukan secara administrative , induk organisasi pramuka harus melakukan pembinaan generasi muda secara terpadu baik langsung maupun tidak langsung.
Paradigma lama harus di kembangkan dengan cara penerapan pola-pola baru agar organisasi pramuka melembaga dalam kehidupan masyarakat, melalui hal ini banyak peluang dapat di manfaatkan sehingga keberadaan pramuka mempunyai arti bagi masyarakat.
Untuk mencapai tujuan ini, pramuka di tuntut membuka diri mengikuti aktivitas masyarakat sekaligus menjalankan visi dan misi melakukan pembinaan .
Hal lain yang penting adalah mendapat perhatian serta pramuka di pedesaan tumbuh dan berkembang agar pembinaan yang di lakukan terhadap generasi muda merata.
Tanggungjawab moral ini harus di wujud nyatakandalam rangka membangun generasi muda di pedesaan , kelompok kerja yang terkait di fungsikan sebagaimana mestinya.

Pramuka Itu Mengajarkan Disiplin

GERAKAN Pramuka menjadi wadah bagi generasi muda untuk pendidikan kharakter. Pendidikan yang berbasis di luar sekolah memiliki tugas dan tanggung jawab membina generasi muda. Bagaimana generasi pelanjut masa depan bangsa itu memiliki nasionalisme, cinta tanah air sekaligsu berjuang untuk mewujudkan kesejahteraan.
Bertepatan dengan Hari Pramuka ke 44 pada 14 Agustus 2005 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hadir memberikan amanat. Presiden menegaskan di era globalisasi dan kemajuan teknologi seperti sekarang ini, Pramuka tetap mempunyai arti penting sehingga harus terus dilaksanakan untuk membangun rasa cinta Tanah Air di kalangan remaja.
“Dalam diri setiap anggota Pramuka, terdapat mental kepribadian yang sangat baik dan semangat yang kuat untuk membangun negara. Lembaga ini sangat penting karena ditengah-tengah arus globalisasi dan arus perubahan, Pramuka diharapkan ikut melestarikan jati diri bangsa,” katanya.
Di sana terdapat cinta alam dan lingkungan, selain tetap mendidik generasi muda untuk disiplin dalam berbagai bidang kehidupan. Solidaritas di antara sesama juga menjadi salah satu bidang garapan Gerakan Pramuka.
Sesuai dengan Dasa Darma yang melekat dalam jiwa setiap anggota Gerakan Pramuka, menolong sesama manusia menjadi bagian dari semangat luhur pramuka. Kepedulian ketika sesama warga bangsa menghadapi musibah pramuka turun langsung membantu, apakah atas nama pribadi maupun kelembagaan mereka siap berjuang tanpa pamrih.
Dalam konteks keindonesiaan, Gerakan Pramuka memiliki tugas dan fungsi mendukung kemerdekaan. Oleh karena itu para pejuang yang sekaligus pramuka memiliki andil tidak sedikit bagi kemerdekaan bangsanya. Mereka bahu membahu mewujudkan kemerdekaan dari cengkeraman penjajah, mengisi kemerdekaan yang dicapai dan mencerdaskan seluruh warga bangsa.
Kepala Negara juga mengadakan wawancara jarak jauh dengan beberapa anggota Gerakan Pramuka yang sedang melangsungkan peringatan HUT ke-44 Pramuka di lapangan Mesjid Raya Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).
HUT ke-44 Pramuka digelar serentak di seluruh Tanah Air dan untuk tingkat nasional dipusatkan di Lapangan Gajah Mada Cibubur dengan pembina upacara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Kwarnas Gerakan Pramuka bersama Kwartir Daerah NAD menggelar Kemah Bakti Pramuka atau Community Developmen Camp (Comdeca) dengan tema “Bangun Aceh Kembali” pada 14 Agustus sampai 14 September dengan kegiatan yang dipusatkan di Desa Neuheun, Aceh Besar.
Kemah Bakti Pramuka 2005 yang dipusatkan di Desa Neuheun, Aceh Besar, itu diikuti pula oleh peserta asing, antara lain dari Jepang, Malaysia, Brunei Darussalam, Australia, Prancis, Belanda, Singapura, Taiwan dan Arab Saudi.
Kemah Bakti Pramuka 2005 itu akan diisi dengan kegiatan penghijauan sepanjang tujuh kilometer antara Krueng Raya hingga pelabuhan Malahayati, pembuatan arena bermain (play ground), rehabilitasi tambak ikan, rehabilitasi pelelangan ikan, dan membangun sembilan perpustakaan.
Dalam upacara yang Cibubur yang juga diikuti para menteri anggota Kabinet Indonesia Bersatu itu, Presiden juga menyematkan tanda penghargaan berupa Lencana Darma Bakti, Lencana Melati dan Wiratama kepada tokoh masyarakat yang dinilai telah berjasa dalam memajukan gerakan Pramuka.
Di antara tokoh yang menerima penghargaan tersebut adalah Gubernur Sumsel Syahrial Oesman, Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu, Gubernur Sulut Sinyo Sarundayang, Wakil Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Wakil Ketua Kwarnas Parni Hadi.
Disiplin tinggi
Pelajar Madrasah Aliyah Al Imarah Cikarang yang antara lain Luthfatussa’diyah, Iip Nurhasanah, Nuraeni, Arnika, Nuryanti, Susi Susanti, Dian Ferikha, Sholthon Aqidin, Maulana dan Kholis mengungkapkan pendapatnya tentang pramuka. Umumnya mereka memahami keberadaan Gerakan Pramuka meski pemahaman itu tidak lengkap dan terkesan sepotong-potong.
“Pramuka itu salah satu kegiatan yang mengajarkan kita untuk lebih memahami tentang alam dan sebagai pengamalan kita sebagai patriotisme, suka membantu dan suka rela dalam segala bidang,” kata Kholis sambil menambahkan, menjadi anggota Gerakan Pramuka agar mampu menjaga keseimbangan dengan alam.
Iip Nurhasanah mengungkapkan kedisiplinan menjadi bagian dari pramuka. Mengikuti kegiatan kepramukaan menjadikan seorang pelajar mampu menempatkan diri secara tepat. Disiplin dalam bersikap sekaligus lebih mengetahui berbagai hal, banyak pengalaman dan tafakur alam.
Pendidikan sambil bersenang-senang menjadi konsep dasar Gerakan Pramuka untuk itu mengikuti kegiatan kepramukaan akan mendapatkan banyak kesenangan. Selain memiliki banyak teman juga bersama-sama dalam kesenangan, bercerita dalam suka dan duka. Di sana akan terbangun kebersamaan, kesetiakawanan dan rasa saling memiliki.


“Pramuka sangat menyenangkan, dalam pramuka kita dapat membuat permainan yang bermanfaat. Kita dapat bertukar pikiran dengan orang lain, pramuka melatih kita disiplin, menghormati sesama dan berinteraksi dengan dunia luar dan alam bebas,” kata Susi Susanti.
“Pramuka melatih diri untuk mewujudkan kepribadian yang disiplin dan segala hal yang tercantum dalam Dasadarma dan Trisatya Pramuka,” kata Maulana sambil menambahkan, pramuka memiliki rasa cinta tanah air yang lebih tebal. Semangat patriotisme yang akan melahirkan praja yang memiliki sifat rela berkorban.
Latihan disiplin menurut Arnika menjadi bagian dari setiap proses kegiatan kepramukaan. Bukan saja secara fisik melainkan mental spiritual yang sangat bermanfaat bagi generasi muda bangsa Indonesia.
“Proses pembelajaran yang dirancang agar mudah memasuki jiwa anak-anak menjadi salah satu alasan mengapa pramuka diminati pelajar,” katanya. Dalam kepramukaan pemuda mendapat pendidikan tidak langsung dalam bidang disiplin sehingga akan tampil sebagai pemuda yang tegas, berani, pantang menyerah dan kuat jiwa serta raganya. (djo)


Mengapa Pejabat Harus Jadi Pramuka?
“PRAMUKA siapa yang punya, pramuka siapa yang punya, pramuka siapa yang
punya, yang punya kita semua.” Nyanyian tersebut sering menggema di telinga
masyarakat, bukan hanya anggota pramuka, melainkan juga semua “orang” yang
berada di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Jika dicermati, kata kita pada lagu di atas seakan-akan memberikan
pemahaman, pramuka adalah milik seluruh warga negara Indonesia tanpa
kecuali. Dalam konteks yang aplikatif, pemakaian kata kita juga mengandung
muatan “pemaksaan” kepada setiap orang, mau tidak mau, suka tidak suka,
harus mengakui pramuka memang milik semua.
Benarkah demikian? Bukankah hal tersebut hanya lagu? Sejauh manakah
pemaksaan tersebut mengkristal dalam gerakan pramuka? Setidaknya, pertanyaan
tersebut patut untuk disikapi secara kritis karena fenomena yang berkembang
di lapangan, pramuka bukan milik kita semua, melainkan hanya milik kami.
Dalam konteks pemahaman tentang pemaksaan yang menggejala di tubuh gerakan
pramuka, saya memahami hal itu sebagai sesuatu yang membelenggu gerakan
pramuka sehingga membuat satu-satunya organisasi yang berhak
menyelenggarakan pendidikan kepanduan tersebut, hanya menjadi robot.
Secara sederhana pemaksaan yang mudah dilihat adalah jabatan majelis
pembimbing. Seorang camat wajib menjadi ketua majelis pembimbing ranting,
bupati/wali kota wajib menjadi ketua majelis pembimbing cabang, gubernur
wajib menjadi ketua majelis pembimbing daerah, dan presiden wajib menjadi
ketua majelis pembimbing nasional, terlepas suka atau tidak suka, mau atau
tidak mau, mampu atau tidak mampu, serta mencintai dunia pramuka.
Cari Dukungan
Pemaksaan pejabat teras di suatu wilayah secara otomatis untuk menjadi ketua
majelis pembimbing gerakan pramuka sebenarnya merupakan upaya pramuka
mendapat dukungan dari berbagai pihak dan menjadikan pramuka sebagai
superhero di antara organisasi lain.
Kemudahan dalam birokrasi dan kucuran dana, itulah sebenarnya yang merupakan
muara dari pemaksaan para pejabat tersebut. Bukan hanya itu, gerakan pramuka
juga melebarkan sayap ke berbagai dimensi kehidupan. Mereka yang senang di
bidang kedirgantaraan dibina di saka dirgantara, pariwisata dibina saka
panduwisata, kepolisian dibina saka bayangkara, kehutanan dibina saka
wanabakti, pertanian dibina saka taruna bumi, dan saka-saka lain.
Dalam dunia pendidikan pun, sekolah diwajibkan memiliki gugus depan, baik
itu SD, SLTP, SMU/SMK, maupun perguruan tinggi. Bahkan di desa, gerakan
pramuka menyediakan tempat pembinaan di gugus depan teritorial walau banyak
kepala desa/kelurahan tak paham hal tersebut.
Orang-orang yang lanjut usia pun diberi wadah khusus dalam pembinaannya
dalam pandu wreda dan hiprada.
Kekuatan yang merata secara kuantitatif itulah yang menjadikan pramuka
selalu berbangga diri. Apalagi kenyataan di lapangan, tidak ada satu
organisasi pun yang mampu mengungguli pramuka dalam hal keanggotaan,
keterlibatan pejabat pemerintah, dan dukungan dana.
Kepemimpinan Kekuasaan
Dalam konteks pemahaman tentang organisasi, D Hampton dalam Cribbin (1990)
mengatakan, paling tidak ada enam jenis organisasi, yakni (1) kebapakan yang
menempatkan pemimpin sebagai pembantu, pengayom, dan manipulator halus, (2)
birokratis yang mensyaratkan pemimpin sebagai pemelihara, (3) autokratis,
merupakan potret pemimpin yang mau berkuasa, (4) berwenang berhubungan
dengan pemimpin sebagai direktur eksekutif, (5) konsultatif, mencirikan
pemimpin dalam organisasi sebagai katalisator, pendukung, suka mempermudah,
dan (6) inovatif menempatkan pemimpin sebagai penggiat dan integrator.
Jika ditelaah lebih mendalam, gerakan pramuka merupakan perpaduan jenis
organisasi kebapakan dan konsultatif. Hal tersebut diindikasikan dari
keberadaan gerakan pramuka dewasa ini, yang lebih memercayakan suatu
kepemimpinan berdasarkan kekuasaan, karisma, kepercayaan, dan keteladanan.
Bukan berdasarkan keahlian dan persetujuan rasional layaknya jenis
organisasi yang inovatif.
Menurut pendapat saya, sudah saatnya gerakan pramuka berparadigma baru
dengan mengelola organisasi secara inovatif dengan mementingkan kualitas,
partisipasi, tekad bersama, dan mengoptimalkan peran gugus depan di setiap
tingkatan pramuka.
Hal ini karena stakeholder gerakan pramuka adalah orang-orang yang memahami
secara komprehensif terhadap tata nilai yang berlaku di dalamnya, bukan
mereka yang dipaksa untuk memahami tata nilai tersebut dalam rentang waktu
yang relatif pendek dan mendadak.
Paradigma baru gerakan pramuka dengan format inovatif tentu memerlukan
pemahaman yang rasional, bukan emosional. Hal tersebut dilandasi
perkembangan gerakan pramuka yang ke depan, yang harus mandiri dan terbebas
dari belenggu ikatan kekuasaan. Format baru yang inovatif tersebut berakar
dari pentingnya kreativitas gerakan pramuka dalam merumuskan segala bentuk
kegiatan.
Arti penting kreativitas dalam pembinaan pramuka juga didasari atas
keminiman keterampilan pembina dalam menumbuhkembangkan kemampuan anggota
gerakan pramuka.
Sering kita lihat, ketika seorang pembina pramuka berada di tengah-tengah
peserta didiknya dan hendak menyanyi bersama sebagai pembuka pertemuan,
sudah pasti lagu yang muncul adalah “di sini senang, di sana senang, di
mana-mana hatiku senang”. Mengapa harus itu? Tidakkah ada lagu lain?
Kreativitas
Pramuka dengan paradigma baru yang menekankan kreativitas merupakan wujud
penerapan nilai-nilai dasar gerakan pramuka. Paling tidak ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan jika gerakan pramuka ingin memberikan kontribusi
nyata terhadap kelangsungan pembangunan.
Pertama, keberanian untuk mandiri dan terlepas dari ikatan kekuasaan.
Walaupun terasa berat, hal tersebut merupakan upaya awal dalam menumbuhkan
kreativitas gerakan pramuka sehingga pramuka tidak dicap sebagai organisasi
milik pemerintah. Konsekuensi logisnya adalah tidak perlu mewajibkan pejabat
pemerintah menjadi ketua majelis pembimbing.
Kedua, memperkuat keberadaan gugus depan yang merupakan inti segala bentuk
pembinaan pramuka dengan memberikan kebebasan dan kreativitas dalam merumusk
an kegiatan yang bermanfaat bagi pramuka.
Ketiga, membekali pembina pramuka dengan kegiatan yang kreatif, inovatif,
dan menyenangkan sehingga tidak terpaku pada pola-pola kebiasaan lama.
Berbagai variasi teknik pembinaan, nyanyian, dan tepuk yang merupakan inti
pembinaan pramuka perlu dikembangkan dan ditingkatkan secara berkala dengan
pertemuan pembina (karang pamitran).
Keempat, mengaktifkan peran serta masyarakat sebagai salah bentuk
membudayakan pramuka dengan serangkaian kegiatan bakti sehingga pramuka
memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan kehidupan masyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
Empat hal di atas dapat dijadikan pijakan dalam paradigma baru gerakan
pramuka sehingga dapat meningkatkan eksistensi gerakan pramuka menuju
kemandirian dan kreativitas. Saptakarsa Utama Gerakan Pramuka memang pernah
dirumuskan pada tahun 2000 sebagai wujud paradigma baru dalam pembinaan
pramuka. Namun, pada tahap implementasi paradigma tersebut tidak berhasil
mencapai sasaran yang ditetapkan.