Sabtu, 23 Januari 2016

Pramuka Penegak Bantara





Penegak Bantara adalah tingkatan Syarat-syarat Kecakapan Umum pertama dalam satuan Pramuka Penegak sebelum Penegak Laksana. Golongan Pramuka Penegak yang belum menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU) Penegak Bantara belum dianggap sebagai Pramuka Penegak dan disebut sebagai “Tamu Ambalan”, atau “Tamu Penegak”

Syarat-syarat yang harus dipenuhi

Untuk mencapai tingkat Penegak Bantara, calon Penegak harus memenuhi Syarat Kecakapan Umum (SKU) sebagai berikut:
JENIS PENGEMBANGAN
NO
BUTIR SKU
Spritual
1.a
Agama Islam

a.   Dapat menjelaskan makna Rukun Iman dan Rukun Islam.
b.   Mampu menjelaskan makna Sholat berjamaah dan dapat mendirikan Sholat
sunah secara individu.
c.   Mampu menjelaskan makna berpuasa serta macam-macam Puasa
d.   Tahu tata cara merawat dan mengurus jenazah (Tazhizul Jenazah)
e.   Dapat membaca doa Ijab Qobul Zakat
f.    Dapat menghafal minimal sebuah hadist dan
menjelaskan hadist tersebut  
 
1.b
Agama Katolik

a.   Tahu dan paham makna dan arti Gereja Katolik.
b.   Dapat memimpin doa dan membangun serta membuat gerakan  cinta
kasih pada keberagaman agama di luar gereja katolik  
 
1.c
Agama Kristen Protestan

a.   Mendalami Hukum Kasih dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
1.d
Agama Hindu

a.   Dapat menjelaskan sejarah perkembangan agama Hindu di tujuan kelahiran
menjadi manusia menurut agama Hindu
b.   Dapat menjelaskan makna dan hekekat ajaran Tri Hita Karana dengan
pelestarian alam lingkungan
c.   Dapat mempraktekkan bentuk gerakan Asanas dari Hatta Yoga
d.   Dapat melafalkan dan mengkidungkan salah satu bentuk Dharma Gita
e.   Dapat mendeskripsikan struktur , fungsi dan sejarah pura dalam cakupan
Sad Kahyangan  
 
1.e
Agama Budha

a.   Saddha: Mengungkapkan Buddha Dharma sebagai salah satu agama
b.   Saddha: Mengungkapkan Buddha Dharma sebagai salah satu agama
c.   Menjelaskan sejarah Buddha Gotama
d.   Menjelaskan Tiratana sebagai pelindung
e.   Menjelaskan kisah-kisah sejarah penulisan kitap suci Tripitaka
Emosional
2
Berani menyampaikan kritik dan saran yang membangun dengan sopan dan santun kepada sesama teman
3
Dapat mengikuti jalannya diskusi dengan baik
Sosial
4
Dapat hidup bersama antara umat beragama dan toleransi dalam bakti
5
Mengikuti pertemuan Ambalan sekurang-kurangnya 2 kali setiap bulan
6
Setia membayar iuran kepada Gugusdepan, dengan uang yang seluruh atau sebagian diperolehnya dari usaha sendiri
7
Dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam pergaulan sehari-hari
8
Telah membantu mengelola kegiatan di Ambalan
9
Telah ikut aktif kerja bakti di masyarakat minimal 2 kali
10
Dapat menampilkan kesenian daerah di depan umum minimal satu kali
Intelektual
11
Mengenal, Mengerti dan Memahami isi AD & ART Gerakan Pramuka
12
Dapat menjelaskan sejarah Kepramukaan Indonesia dan Dunia
13
Dapat menggunakan jam, kompas, tanda jejak dan tanda-tanda alam lainnya dalam pengembaraan
14
Dapat menjelaskan bentuk pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
15
Dapat menjelaskkan tentang organisasi ASEAN dan PBB
16
Dapat menjelaskan tentang kewirausahaan.
17
Dapat mendaur ulang barang tidak terpakai menjadi barang yang bermanfaat
18
Dapat menerapkan pengetahuannya tentang tali temali dan pionering dalam kehidupan sehari-hari
Fisik
19
Selalu berolahraga, mampu melakukan olahraga renang gaya bebas dan menguasai 1 (satu) cabang olahraga tim
20
Dapat menjelaskan perkembangan fisik laki-laki dan perempuan
21
Dapat memimpin baris berbaris sangganya, dapat menjelaskan tentang gerakan baris berbaris kepada anggota sangganya yang terdiri atas gerakan di tempat
22
Dapat menyebutkan beberapa penyakit infeksi, degeneratif dan penyakit yang disebabkan perilaku tidak sehat
23
Ikut serta dalam perkemahan selama 3 hari berturut-turut

Minggu, 03 Januari 2016

PENTINGNYA REVITALISASI GERAKAN PRAMUKA







Latar Belakang
Adanya kemunduran Gerakan Pramuka, yakni:
1. Eksistensi dan peran Gerakan Pramuka yang semakin berkurang.
2. Keterlambatan menyesuaikan diri atas berbagai perubahan yang terjadi.

Pengertian
Revitalisasi Gerakan Pramuka (GP) adalah pemberdayaan Gerakan Pramuka yang dilakukan secara sistematis, berkelanjutan dan terencana untuk lebih meningkatkan peran, fungsi dan tugas pokok Gerakan Pramuka serta memperkokoh eskistensi organisasi Gerakan Pramuka.

Hakekat Revitalisasi Gerakan Pramuka
1.                   Eksis dan hidup dinamis.
2.                   Keseimbangan dengan tetap mempertahankan tradisi yang baik (back to basic), disamping  
                      melakukan inovasi
3.                   Berdayaguna dan disukai kaum muda

Tujuan Revitalisasi
1.                   GP dapat diterima dan diminati oleh kaum muda sebagai pilihan dalam proses belajar berorganisasi.
2.                   GP dipercaya sebagai wahana membentuk watak dan mengembangkan kepribadian kaum muda
3.                   GP dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan melaksanakan kegiatannya secara cerdas dan gemilang dapat membantu menangkal serta membantu menyelesaikan berbagai masalah kaum muda
4.                   GP dapat diterima sebagai institusi yang menyelenggarakan pendidikan bela negara

Modal Dasar Revitalisasi
1.                   Legalitas : Kepres no 238 th 1961,
2.                   Kepres no 104 th 2004 ,
3.                   Keputusan Kwarnas no 086 th 2005 ,
4.                   Sambutan presiden ri tgl 14 agustus 2006 ,
5.                   Strategy for scouting th 2002
6.                   Visi dan misi , strategi , rentra
7.                   Program kerja Gerakan Pramuka.

Kondisi Kaum Muda dan Gerakan Pramuka Saat Ini
Meningkatnya jumlah kaum muda yg tidak bisa melanjutkan pendidikan, terlibat kriminal, pengguna nafza, melakukan hubungan seksual yang tidak syah menurut agama, melakukan aborsi, melakukan tindak kekerasan, perkelahian dan tawuran. Jumlah anggota Gerakan Pramuka kurang lebih 21.000.000 orang. Mayoritas anggota GP belum menghayati sistem nilai GP, pengurus dan organisasi GP tidak aktif dan jarang berkarya serta gugus depan GP tidak menyelenggarakan kegiatan kepramukaan sebagaimana mestinya. Sistem GP belum dapat diterapkan dengan seksama. Kendala yang dihadapi : infrasturktur dan manajemen GP belum terbarukan sesuai dengan perubahan lingkungan strategis, penerapan prinsip dasar kepramukaan belum dilakukan secara konsisten dan terus menerus, pembinaan anggota dewasa belum dilakukan dengan baik, kerjasama kemitraan belum dilakukan secara maksimal dan dasar hukum GP belum cukup kuat.

 Pemikiran Dasar Revitalisasi Gerakan Pramuka
1.                   Perkuat Gerakan Pramuka sebagai Wadah pembentukan kader bangsa
2.                   Raih keberhasilan melalui kerja keras secara cerdas dan ikhlas
3.                   Ajak kaum muda meningkatkan semangat bela negara
4.                   Mantapkan tekad kaum muda sebagai patriot pembangunan
5.                   Utamakan kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya
6.                   Kokohkan persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia
7.                   Amalkan Satya dan Darma Pramuka

Langkah-langkah Strategis Revitalisasi Gerakan Pramuka
1.                   Memperkuat kepemimpinan dan manajemen kwartir di semua jajaran
2.                   Merapatkan barisan Pembina Pramuka, Pelatih Pembina dan Andalan serta Majelis Pembimbing
3.                   Mengaktifkan Perindukan Siaga, Pasukan Penggalang, Ambalan Penegak dan Racana Pandega sebagai media penguatan sesama dan antar kelompok sebaya gugus depan
4.                   Memantapkan penerapan Prinsip Dasar Kepramukaan, Sistem Among dan Metode Kepramukaan.
5.                   Mengutamakan program peserta didik yang berdampak positif terhadap peningkatan semangat bela negara
6.                   Memperkokoh kemitraan dan dukungan sumberdaya dari semua komponen bangsa
7.                   Mengamalkan Satya dan Darma Pramuka


Sasaran Revitalisasi
1.                   Sumber Daya Manusia (SDM) : Peserta Didik, Pembina, Pelatih Pembina ,Pamong, Instruktur dan Pimpinan Saka, Staf Sekretariat, Anggota Dewasa.
2.                   Organisasi : Mekanisme kerja, struktur dan personil, daya kerja, kerjasama.
3.                   Motode Pendidikan : Kurikulum, Silabus, sistem penyampaian materi pendidikan, pembinaan dan permainan serta fasilitas pendukung.
4.                   Materi Pendidikan : Pendalaman jenis kegiatan/permainan, pengembangan kreatifitas materi pembinaan/permainan, pengkajian materi pendidikan bagi Pembina dan Pelatih Pembina.

Kegiatan Kepramukaan Sebagai Dukungan Terhadap Realisasi Revitalisasi Gerakan Pramuka
1.                   Pelatihan kepemimpinan dan manajemen organisasi
2.                   Seleksi calon pemimpin, latihan dan regenerasi kepemimpinan
3.                   Penyertaan kaum muda dalam pengambilan keputusan
4.                   Penyelenggaraan temu giat secara berkala
5.                   Pertukaran peserta didik di dalam dan luar negeri
6.                   Penyertaan peserta didik dalam acara kenegaraan
7.                   Penumbuh kembangan Gugus Depan Wilayah
8.                   Pengembangan permainan edukatif, kreatif, menantang, menarik dan bermanfaat
9.                   Penyelenggaraaan pendidikan bela negara
10.                Realisasi karya nyata
11.                Penyelenggaraan program Pramuka Peduli
12.                Pembentukan Tim Penanggulangan Bencana
13.                Penyelenggaraan kegiatan usaha
14.                Pembangunan kerjasama kemitraan

Indikator Keberhasilan Revitalisasi
1.                   Pembina semakin profesional membimbing peserta didik dan kuantitasnya memadai
2.                   Pelatih Pembina kuantitas dan kualitasnya cukup
3.                   Peserta Didik semakin antusias dan aktif mengikuti pendidikan kepramukaan
4.                   Pamong dan Instruktur Saka semakin aktif membina dan melatih
5.                   Dana operasional kegiatan kepramukaan kwartir semakin memadai
6.                   Sarana dan prasarana semakin lengkap
7.                   Kejasama kemitraan semakin banyak dilakukan
8.                   Masyarakat antusias membentuk Gugus Depan Wilayah
9.                   Kwartir dan gugus depan semakin efisien dan efektif dalam melaksanakan kegiatan
10.                Bakti masyarakat semakin banyak dilakukan